15 Juli, 2010

Tak Terbendung

Kau harus mengejarnya
Untuk apa?

Itu untuk hatimu, bukankah kau begitu merindukannya
Cinta itu fitrah. Jangan kaubunuh cinta itu.

Tapi Allah akan sangat murka dan cemburu bila ada dua cinta dalam hati anak Adam.
Semoga Allah mnyatukan kita dalam barisan orang-orang yang teguh dalam perjuangan.

Berjuanglah...
Redupkanlah sejenak segelintir asah dalam jiwa yang menggejolak.
Medan dakwah kita memang menuntut utk m'persiapkan diri terutama hati ini dengan lebih baik.

1 komentar:

  1. rudhi aldiano risdianto26 September 2010 pukul 20.32

    Cinta yg sehat belum menuntut apa2 jika belum ada ikrar halal atasnya.
    Maka simpanlah rasa cinta dan rindumu dalam hati hingga ALLah memutuskan ketetapan-Nya.
    Seperti Rasa Cinta Fatimah kpd Ali sblm Rosul menikahkan mereka berdua.
    Ada kisah yg menarik tentang Fathimah dan ‘Ali ini, dua remaja yg tumbuh dalam asuhan kenabian. Kisah itu berbentuk sebuah dialog. “Suamiku…” kata Fathimah, “ sebelum menikah denganmu, aku pernah sangat menyukai seorang laki-laki dan aku sangat ingin menikah dengannya”. Berubah rona wajah ‘Ali mendengar kalimat itu. Cemburu, marah, penasaran campur aduk jadi satu. Tapi tetap dgn kelembutan dan perasaannya yg halus dia berkata, “Apakah engkau menyesal menikah denganku..?” Fathimah tersenyum geli melihat ekspresi sang suami. “Tidak”, ucapnya pelan. “Karena laki-laki itu adalah…, engkau..”
    ^_^

    Cinta , boleh jadi ada. Tapi Fathimah tahu kpn saatnya mengungkapkan agar ia tak menjadi penyakit di hati masing2. Bandingkan jika kau ungkapkan cintamu skrg, tapi ALLah tak hendak menikahkanmu dengannya. Bukankah hanya sakit yg kau rasa…?? Bukankah ia merusak kesucian jiwa..??

    Salam kenal dan salam ukhuwah yach.... ^_^

    BalasHapus